DPP FKPWK Jalin Silaturahim ke Kesultanan Kutai Kartanegara, Tegaskan Komitmen Lestarikan Budaya Nusantara
PESANKU.CO.ID, TENGGARONG -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Kerukunan dan Pemerhati Warga Kalimantan (DPP FKPWK), Advokat H. Rachmad Fadillah, S.H., bersama jajaran pengurus, melaksanakan kunjungan silaturahim ke Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Kamis (4/9/2025).
Rombongan FKPWK disambut langsung oleh Sultan Aji Muhammad Arifin didampingi menantunya, Pangeran Hari, di Kedaton Kutai Kartanegara, Jalan Monumen Timur, Panji, Tenggarong. Hadir mendampingi kunjungan tersebut antara lain Sabar Prayetno, S.H., Hairi, S.H., Soleh Priyanto, S.H., Muhammad Rizali Hadi, serta Bripka Wendy Setiawan dari Satbrimob Polda Kaltim.
Atas nama FKPWK dan masyarakat Kalimantan Selatan, Fadillah menyampaikan penghormatan mendalam kepada Sultan dan keluarga besar Kesultanan.“Kami merasa terhormat bisa hadir di jantung kerajaan tertua di Nusantara. Kehadiran ini bukan sekadar penghormatan terhadap warisan budaya, tetapi juga wujud komitmen untuk menjaga dan memajukan adat istiadat serta nilai luhur Kutai Kartanegara sebagai identitas bangsa,” ujar purnawirawan Ditreskrimsus Polda Kalsel itu.
Lebih lanjut, Fadillah menekankan pentingnya sinergi antara FKPWK dan Kesultanan dalam pelestarian budaya, pendidikan adat, serta penguatan pariwisata berbasis sejarah yang menjadi kebanggaan Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).“Apalagi bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal, Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga silaturahim ini penuh berkah,” tambahnya.
Sementara itu, Sultan Aji Muhammad Arifin mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi adat, adab, dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat.“Terus lakukan pendekatan komprehensif dengan masyarakat adat dalam menyelesaikan persoalan. Kaltim dan Kalsel dikenal kondusif dan aman, mari kita jaga bersama,” pesan Sultan.
Pangeran Hari juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan FKPWK ke Kedaton Kutai Kartanegara.“Terima kasih atas silaturahim ini, semoga membawa keberkahan dan memperkuat persaudaraan kita,” ujarnya.
Sebelum acara, rombongan FKPWK melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin, masjid bersejarah peninggalan Kesultanan Kutai yang berdiri sejak 1930. Masjid bercorak arsitektur khas Melayu-Kalimantan itu dibangun dengan kayu ulin tanpa paku dan kini ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.
Sebagai informasi, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dikenal sebagai kerajaan tertua di Kalimantan. Berdiri sejak 1300 M sebagai kerajaan Hindu di Kutai Lama, kemudian berubah menjadi kerajaan Islam pada 1575, hingga berakhir secara politik pada 1960. Hingga kini, warisan sejarah dan budayanya terus dijaga sebagai identitas luhur bangsa.(Wahyudi)