Sosial Media
0
News
    Home Indonesia olahraga POLITIK sejarah sepak bola

    Harapan Cak Beted! Pengamat Bonek Writer Forum Percaya Timnas Indonesia Akan Menulis Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia 2026

    3 min read

    PESANKU.CO.ID— Harapan besar mengalir dari Surabaya untuk Timnas Indonesia menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pakar sepak bola dan anggota Bonek Writer Forum, Cak Beted, percaya skuad Garuda mampu memberikan kejutan dan mendekatkan diri pada mimpi tampil di panggung tertinggi sepak bola dunia.

    Menurutnya, dua pertandingan penentuan melawan Arab Saudi dan Irak bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah momen bersejarah yang bisa mengubah arah sepak bola Indonesia untuk selamanya.

    "Semoga Timnas meraih hasil maksimal di dua laga awal nanti. Itu bukan harapan yang muluk, karena semua tim tentu ingin menang," kata Cak Beted kepada PESANKU.CO.ID, Rabu (8/10/2025).

    Ia menilai dukungan suporter dan kepercayaan diri pemain menjadi faktor penting dalam perjuangan kali ini. Kemenangan bukan hanya soal strategi, tapi juga tentang mental dan kekompakan tim di bawah tekanan.

    "Oleh karena itu, selain soal taktis dan teknis, menjaga kohesi tim di dalam maupun luar lapangan adalah keharusan. Tim ini adalah satu keluarga yang harus berjuang bersama," tegasnya.

    Bagi Cak Beted, harmonisasi di ruang ganti bisa menjadi perbedaan ketika menghadapi tekanan besar dari publik dan media.

    Ia yakin, suasana positif di dalam skuad akan membantu pemain tampil lepas dan menikmati setiap momen penting.

    "Kita tahu tekanan dari suporter dan media itu hal normal dalam sepak bola. Semoga Timnas menjadikannya motivasi untuk tampil lebih baik, bukan beban," tambahnya.

    Pesan hangat juga dia sampaikan kepada para pemain Timnas Indonesia.

    "Bermainlah dengan lepas, nikmati setiap momen bersejarah ini, dan tulis nama kalian sebagai pahlawan yang membawa Indonesia selangkah lebih dekat ke Piala Dunia," ujarnya dengan penuh semangat.

    Optimisme itu bukan tanpa alasan. Timnas Indonesia kini hanya tinggal selangkah lagi untuk menorehkan sejarah besar: lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

    Setelah melewati babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, tim Garuda kini berada di Grup B bersama dua raksasa Asia Barat, Arab Saudi dan Irak. Format baru yang diterapkan AFC membuat setiap pertandingan terasa seperti final.

    Pertandingan babak keempat diadakan dalam sistem mini turnamen yang terdiri dari tiga negara di tempat netral tanpa sistem kandang-tandang. Setiap tim hanya memainkan dua pertandingan, dan pemenang grup secara otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia.

    Arab Saudi, Irak, dan Indonesia akan bertarung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. Meskipun disebut sebagai venue netral, atmosfer stadion jelas akan menguntungkan tuan rumah Arab Saudi.

    Timnas Indonesia juga menghadapi tantangan berat sejak awal.

    Dengan peringkat FIFA terendah di grup—peringkat 118 di dunia—tim yang dilatih Patrick Kluivert akan bermain dua kali lebih dulu, sementara dua lawan mereka memiliki waktu istirahat yang lebih lama.

    Jadwal yang padat ini membuat setiap poin terasa krusial. Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada Kamis, 9 Oktober 2025 pukul 00.15 WIB, kemudian melawan Irak pada Minggu, 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB.

    Hanya ada dua pertandingan, artinya peluang melaju sepenuhnya tergantung pada hasil di lapangan. Tidak ada ruang untuk kesalahan sekecil apa pun jika ingin meraih tiket langsung ke Piala Dunia.

    Secara matematis, skenario terbaik adalah meraih dua kemenangan. Enam poin penuh dari Arab Saudi dan Irak akan membuat Indonesia secara otomatis melaju tanpa perlu menunggu hasil pertandingan terakhir antara dua negara Timur Tengah tersebut.

    Namun, jika hanya mengumpulkan empat poin dari satu kemenangan dan satu hasil imbang, peluang tetap terbuka.

    Indonesia hampir pasti memasuki babak 5, meskipun status lolos langsung masih tergantung pada selisih gol dan hasil pertandingan lain.

    Skenario tiga poin dari satu kemenangan dan satu kekalahan masih menyisakan harapan yang sangat tipis. Tapi, semuanya sangat tergantung pada produktivitas dan selisih gol tim-tim lain di grup yang sama.

    Sementara itu, jika Indonesia hanya meraih dua hasil imbang, peluang lolos otomatis akan hampir tertutup.

    Garuda harus berharap pertandingan terakhir Arab melawan Irak berakhir imbang dan dengan selisih gol yang menguntungkan.

    Dengan perhitungan seperti itu, enam poin jelas menjadi target wajib. Namun, secara realistis, empat poin sudah cukup untuk membawa Indonesia melangkah ke babak 5 dan menjaga harapan menuju Piala Dunia tetap menyala.

    Situasi ini membuat mental juang pemain menjadi kunci utama. Bermain di Jeddah dengan dukungan besar untuk Arab Saudi jelas bukan hal mudah, tetapi justru di situlah karakter tim akan diuji.

    Cak Beted percaya, Timnas Indonesia saat ini memiliki modal kuat untuk melawan tekanan tersebut. Kehadiran pemain-pemain muda yang berpengalaman di level internasional membuat optimisme semakin tinggi.

    Ia juga mengingatkan para penggemar untuk tetap memberikan dukungan positif. Menurutnya, semangat dan doa dari masyarakat bisa menjadi bahan bakar tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal di lapangan.

    "Bermainlah dengan lepas, nikmati setiap momen bersejarah ini, dan tulis nama kalian sebagai pahlawan yang membawa Indonesia selangkah lebih dekat ke Piala Dunia!," harapannya untuk skuad Garuda.

    Putaran keempat ini memang singkat, tapi bisa menjadi penentu masa depan sepak bola nasional. Dua malam di Jeddah bisa membawa Indonesia menciptakan kisah paling indah dalam sejarah panjang perjalanan Garuda.

    Kini, semua mata tertuju pada skuad Patrick Kluivert. Dengan kerja keras, kekompakan, dan keyakinan, mimpi besar untuk melihat Merah Putih berkibar di panggung Piala Dunia bukan lagi angan-angan.

    Seperti pesan Cak Beted, Timnas Indonesia harus bermain lepas, menikmati momen, dan percaya pada kekuatan sendiri. Karena sejarah besar selalu dimulai dari keyakinan dan keberanian untuk melawan keterbatasan.

    Jika dua pertandingan di Jeddah berjalan sempurna, nama-nama pemain Timnas Indonesia akan tercatat abadi dalam sejarah sepak bola dunia.

    Harapan itu kini hidup di hati jutaan rakyat Indonesia—dan di setiap teriakan "Garuda di Dadaku" yang menggema dari tribun hingga pelosok negeri.

    Komentar
    Additional JS