Rodrygo Berbicara Tentang Perjalanannya di Real Madrid: 'Saya Mengucapkan Terima Kasih pada Ancelotti'

PESANKU.CO.ID- Rodrygo baru-baru ini berbagi kisah panjang tentang perjalanan kariernya di Real Madrid dalam wawancara bersama AS.
Ia menceritakan bagaimana awal kariernya di Spanyol, masa-masa sulit yang harus ia lalui, hingga rasa terima kasih yang mendalam kepada Carlo Ancelotti.
Pemain asal Brasil itu membuka cerita dengan mengenang sosok Ancelotti, pelatih yang memberinya banyak pelajaran berharga.
Menurutnya, pelatih selalu menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap Real Madrid, bahkan ketika ia akan meninggalkan klub. Rodrygo mengenang sebuah kalimat Ancelotti yang begitu melekat di benaknya: "Brasil adalah Madrid-nya tim nasional."
Ketika akhirnya CBF dan Madrid mencapai kesepakatan, dia sangat antusias dengan tantangan itu," kata Rodrygo. "Kami semua ikut senang untuknya.
Awal Mula dan Debut yang Tak Terlupakan
Sebelum masuk ke tim utama, Rodrygo lebih dulu merasakan atmosfer Valdebebas bersama Real Madrid Castilla. Ia masih sangat mengingat pengalaman pertamanya di sana.
"Saya bermain dalam pertandingan pertama saya bersama Castilla dan mencetak gol indah. Tapi saya langsung dikeluarkan karena cara saya merayakannya," kata Rodrygo.
Debutnya bersama tim utama juga menjadi momen yang tak akan pernah ia lupakan. "Saya masih mengingatnya dengan sangat jelas," katanya.
"Zidane sendiri yang menelepon saya untuk memberi tahu bahwa saya akan bermain di Bernabéu. Saya benar-benar tidak menyangka akan secepat itu," katanya.
Rodrygo menggambarkan perasaan gugup dan bahagianya dalam momen tersebut.
Saya memimpikannya seumur hidup. Casemiro memberi saya umpan, saya mengontrol bola, lalu menembaknya masuk ke gawang. Rasanya luar biasa, debut yang sempurna.
Mengenai Zidane, Rodrygo menyebutnya sebagai sosok yang sederhana namun karismatik.
"Saya masih ingat, saya melihat ke arahnya dan berkata dalam hati, 'Zidane sedang berbicara dengan saya.' Saat itu saya baru berusia 18 tahun, dan segalanya terasa begitu besar. Butuh waktu bagi saya untuk menyadari bahwa dia sekarang hanyalah pelatih saya," lanjutnya.
Masa Sulit dan Dukungan Ancelotti
Meski awal kariernya berjalan mulus, Rodrygo tidak menutupi bahwa musim lalu menjadi masa yang berat. Di paruh kedua musim, performanya menurun drastis akibat masalah kebugaran dan kondisi mental yang terganggu.
"Secara pribadi, itu adalah masa yang sangat berat. Saya tidak banyak berbicara dengan orang lain. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang saya alami saat itu," katanya dengan jujur.
Ia mengakui bahwa kondisi fisik dan mentalnya pernah terpuruk. Namun, Ancelotti hadir sebagai sosok penting dalam pemulihannya.
"Carletto bilang kepada saya, 'Tenanglah, kamu belum siap bermain sekarang.' Saat itu saya ingin terus bermain, tapi dia tahu bahwa ia harus memulihkan pemainnya terlebih dahulu," kata Rodrygo.
Saya benar-benar berterima kasih kepada Ancelotti, putranya Davide, dan seluruh staf pelatih. Mereka tidak hanya membantu saya sebagai pemain, tetapi juga sebagai pribadi. Tentu saja keluarga saya juga memiliki peran besar dalam membantu saya bangkit.
Mengatasi Spekulasi Transfer dan Tekad Tetap Berada
Beberapa waktu lalu, nama Rodrygo sempat dikaitkan dengan klub besar seperti Manchester City dan Liverpool. Namun, pemain berusia 24 tahun itu menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berniat meninggalkan Real Madrid.
Musim panas lalu banyak isu, tapi saya selalu mengatakan kepada klub bahwa saya ingin tetap tinggal dan terus memenangkan trofi di sini," katanya. "Saya sudah meraih dua gelar Liga Champions, tapi saya ingin lebih.
Menurutnya, pihak klub selalu menunjukkan kepercayaan penuh kepadanya.
Setiap kali saya menghadapi masalah, klub selalu ada di belakang saya. Karena itu, isu tentang perpindahan tidak pernah mengganggu saya. Fokus saya sepenuhnya hanya pada Real Madrid.
Rodrygo menambahkan, hubungannya dengan klub dibangun atas dasar saling menghormati.
Saya selalu mengatakan, selama Madrid masih menginginkan saya, saya akan tetap di sini. Jika suatu hari mereka berkata, 'Rodry, mungkin kamu perlu mencari klub lain,' saya akan menerimanya. Tapi sampai sekarang, mereka belum pernah mengatakan itu.
Perjalanan Rodrygo di Real Madrid jelas bukan tanpa tantangan. Dari seorang pemain muda yang gugup di Bernabéu hingga menjadi sosok penting dalam skuad juara Eropa, ia telah melewati fase-fase naik-turun yang memperkuat dirinya.