Sosial Media
0
News
    Home berita budaya kesehatan narkoba trauma

    Tokoh Hua, Gadis Berusia 20 Tahun Mengalami Gagal Ginjal Karena Hobi Berganti-ganti Warna Rambut Setiap Bulan

    3 min read

    PESANKU.CO.IDKisah tragis menimpa seorang gadis muda di Tiongkok bernama Hua.

    Untuk mengikuti gaya idola K-Pop favoritnya, gadis berusia 20 tahun dari Provinsi Henan ini memiliki kebiasaan ekstrem.

    Henan adalah sebuah provinsi di Republik Rakyat Tiongkok. Ibu kotanya adalah Zhengzhou. Henan dinamakan demikian karena letak geografisnya yang mayoritas berada di sebelah selatan daerah aliran Sungai Kuning.

    Ia rela mengganti warna rambutnya hampir setiap bulan.

    Namun, hobi yang dipengaruhi oleh obsesi penampilan kini harus dibayar mahal.

    Hua baru-baru ini didiagnosis menderita penyakit ginjal pada usia yang sangat muda.

    Penyebabnya? Ternyata efek kandungan kimia berbahaya yang menumpuk dari cat rambut yang dia gunakan secara rutin.

    Hua tidak menyadari bahwa tubuhnya, khususnya ginjalnya, terpapar dan terpengaruh parah oleh zat kimia tersebut hingga menyebabkan kegagalan fungsi.

    Bahkan Hua tiba-tiba menemukan kedua kakinya hampir penuh dengan bintik-bintik merah.

    Selain bintik merah yang menutupi kaki, Hua juga mengalami nyeri sendi parah serta sakit perut.

    Menurut laporan dari TV Henan pada 14 September 2025, yang dikutip dari situs scmp, Hua didiagnosis menderita radang ginjal.

    Dokter yang menanganinya bernama Tao Chenyang, di Rumah Sakit Rakyat Zhengzhou, mengatakan, Hua pergi ke salon rambut untuk mewarnai rambutnya.

    Ini dilakukan Hua setiap kali selebriti favoritnya mengganti rambut mereka.

    Seperti yang diketahui, banyak idola Korea Selatan memiliki rambut berwarna-warni.

    Apalagi ketika mereka harus mempromosikan karya baru, rambut mereka akan berubah model dan warna.

    Kegiatan tersebut ternyata ditiru oleh para penggemarnya yang fanatik tanpa memperhatikan kesehatan tubuh.

    Berita ini menjadi perdebatan di media sosial, bahwa Tindakan Hua merupakan bentuk dirinya yang tertipu oleh penampilan idola KPop.

    Industri KPop terkadang membuat inovasi baru yang dianggap tidak biasa dan aman untuk diikuti oleh anak muda.

    Dilansir dari halaman Cleveland Clinic, pewarna rambut biasanya mengandung bahan kimia seperti amonia, peroksida, dan para-phenylenediamine (PPD).

    Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti alergi.

    Berikut beberapa efek samping dari terlalu sering mewarnai rambut.

    1. Alergi

    Alergi akibat sering mewarnai rambut sering terjadi.

    Jenis alergi yang terjadi bermacam-macam, mulai dari ringan hingga berat.

    Ini terjadi karena ada bahan kimia yang disebut para-phenylenediamine.

    Bahan tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam dan gatal di sekitar kelopak mata atas.

    Namun bahaya cat rambut yang disebutkan tadi masih tergolong ringan.

    Masih ada gejala yang lebih berat seperti kemerahan, kulit melepuh, dan terjadi pembengkakan di seluruh bagian wajah (angioedema).

    Oleh karena itu, Anda perlu menghindari beberapa produk pewarna rambut yang mengandung bahan-bahan tersebut.

    2. Gangguan saluran pernapasan

    Menggunakan pewarna rambut secara berlebihan juga dapat memengaruhi sistem pernapasan.

    Hal ini disebabkan oleh kandungan amonia yang bersifat racun, sehingga menimbulkan gangguan pada organ pernapasan, seperti paru-paru, tenggorokan, dan sebagainya.

    3. Irritasi mata

    Pewarna rambut biasanya memiliki aroma yang kuat dan tidak sedap.

    Ini tidak hanya menyebabkan rasa sesak pada organ pernapasan, tetapi juga menciptakan rasa sakit di sekitar area mata.

    Aroma yang sangat kuat dapat mengganggu mata, bahkan terasa seperti terbakar dan seringkali menyebabkan mata berkaca-kaca.

    4. Membahayakan janin

    Efek samping terlalu sering mewarnai rambut berikutnya adalah membahayakan janin.

    Karena kandungan formaldehida dalam beberapa produk pewarna rambut bersifat karsinogenik serta berpotensi meningkatkan risiko keguguran hingga kelainan janin.

    Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menghindarinya.

    5. Merusak rambut

    Pewarna rambut sering kali mengandung amonia dan peroksida.

    Ammonia dapat menembus batang rambut dan hidrogen peroksida menetralkan pigmen alami rambut serta menghilangkan warna.

    Keduanya menjadi masalah utama kerusakan rambut.

    Bahan kimia akan membuat rambut kehilangan kilaunya hingga mudah patah.

    Satu-satunya cara untuk menghilangkan kerusakan berlebih adalah dengan memotong rambut Anda.

    6. Merusak sistem kekebalan tubuh

    Dalam pewarna rambut terdapat kandungan DMDM hydantoin yang dapat merusak sistem imun.

    Jika sistem imun rusak, daya tahan tubuh akan melemah dan seseorang akan mudah terserang penyakit.

    Kondisi ini tentu berbahaya dan dapat berisiko menyebabkan kematian.

    7. Memicu kerusakan saraf

    Timbal asetat yang terkandung dalam produk pewarna rambut diduga memiliki indikasi dapat merusak otak dan saraf.

    Meskipun secara internasional sudah ada larangan penggunaan bahan tersebut.

    Ternyata masih banyak produk pewarna rambut yang menggunakan bahan timbal dan dijual bebas.

    8. Kanker

    Penelitian yang menghubungkan proses pewarnaan rambut dengan kanker masih memberikan hasil yang berbeda.

    Namun, sejak pertama kali cat rambut diperkenalkan, bahan-bahan yang bersifat karsinogenik (memicu kanker) ditemukan di dalamnya.

    Seiring berjalannya waktu, produsen cat rambut mengubah beberapa kandungan di dalamnya.

    Namun demikian, risiko kanker akibat pewarnaan rambut tetap ada. (*)

    Sumber:TribunTrends.com

    Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.comdan Artikel yang telah tayang di Tribuntoraja.com

    Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaruan lebih lanjut mengenai berita populer lainnya.

    Komentar
    Additional JS