Waspadai Risiko Berbahaya yang Dapat Terjadi Akibat Tato, Mulai dari Infeksi hingga Tertular Penyakit

PESANKU.CO.ID Tindikanatau tindik adalah tindakan membuat lubang kecil pada bagian tubuh untuk memasukkan perhiasan seperti anting, cincin, atau batang logam. Biasanya,tindikditujukan untuk memperindah penampilan pada wanita, tetapi beberapa orang termasuk pria melakukannya sebagai bentuk ekspresi diri.
Secara umum, menusukatau tindik hanya dilakukan di telinga, hidung, bibir, alis atau perut. Namun, seiring perkembangan zaman banyak anak muda yang melakukantindikDi bagian tubuh lainnya. Di Indonesia, tindik merupakan bagian dari budaya yang khusus diperuntukkan bagi perempuan untuk memasang anting.
Berbagai Kondisi yang Tidak Disarankan Jika Ingin MelakukanTindikan
Tindikantidak disarankan dilakukan oleh semua orang. Ada sejumlah kondisi kesehatan tertentu yang membuat seseorang sebaiknya menghindari prosedur ini karena dapat menimbulkan risiko bagi kesehatannya. Dikutip dariAlodokterdanHalodoc,terdapat beberapa kondisi yang sebaiknya tidak dilakukantindik
Beberapa kondisi tersebut adalah orang dengan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, kelainan pembekuan darah, sedang hamil, menderita diabetes, atau mengonsumsi obat kortikosteroid maupun pengencer darah. Selain itu, individu dengan riwayat alergi juga perlu berhati-hati.
Orang yang menderita penyakit jantung disarankan untuk menghindari tindakantindik,karena dapat meningkatkan risiko infeksi pada jantung. Sementara itu, bagi yang ingin melakukan tindik di area mulut, penting untuk memastikan bahwa kondisi gigi dan gusi sedang dalam keadaan sehat.
Risiko Kesehatan yang Berbahaya AkibatTindikan
Berdasarkan survei yang diterbitkan olehLayanan Kesehatan Nasional,sekitar 1 dari 4 orang yang melakukantindikmengalami komplikasi. Hal ini cukup wajar karena proses piercing melibatkan pembuatan luka kecil pada kulit, yang dapat menimbulkan berbagai risiko. Dikutip dariHaloSehat, berikut penjelasan mengenai risiko tersebut.
1. Infeksi
Risiko utama dari pemasangantindikadalah infeksi. Setiap kali kulit terluka, kemungkinan terjadinya infeksi di area tersebut akan meningkat, terutama jika perawatan setelah piercing tidak dilakukan dengan benar.
Infeksi dapat muncul di bagian tubuh mana pun, namun area pusar termasuk yang paling rentan. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini dapat menghambat proses penutupan luka dan memperlambat penyembuhan.
2. Alergi
Jenis logam seperti nikel dapat menyebabkan reaksi alergi yang cukup parah. Tanda-tandanya meliputi ruam, kemerahan, gatal, kulit kering, hingga munculnya lepuhan berisi cairan.
Sebelum melakukantindik,Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan adanya alergi terhadap logam tertentu. Jika terbukti sensitif, hindarilah penggunaantindikatau aksesori yang mengandung logam pemicu alergi tersebut.
3. Memicu Tumbuhnya Keloid
Luka robek dapat terjadi karena kesalahan saat memasangtindik,Jatuh, terbentur atau tersangkut secara tidak sengaja. Jika tidak segera ditangani, luka tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius.
Bahkan setelah sembuh, luka akibattindikMasih dapat menimbulkan komplikasi berupa keloid, yaitu jaringan parut yang terbentuk akibat pertumbuhan sel kulit yang berlebihan. Keloid tidak akan hilang dengan sendirinya dan hanya bisa diatasi melalui prosedur medis.
4. Tertular Penyakit
Sebelum melakukantindik,Pastikan prosedurnya dilakukan dengan standar kebersihan yang tinggi. Kebersihan alat yang digunakan sangat penting, karena alat yang tidak steril dapat menjadi media penularan penyakit berbahaya, seperti hepatitis B, hepatitis C, tetanus, hingga HIV.
Jangan ragu untuk bertanya mengenai proses sterilisasi alat, jenis logam yang digunakan, serta waktu pembersihan alat sebelum prosedur dilakukan. Jika merasa tidak yakin dengan kebersihan atau keamanannya, sebaiknya pilih tempattindikyang benar-benar tepercaya.
5. Gangguan Kesehatan pada Mulut
Melakukantindikpada lidah dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti gigi retak, kerusakan pada gusi, erosi enamel gigi, hingga perubahan pada struktur rahang. Jika tidak dirawat dengan benar, tindik juga bisa terlepas dan berpotensi tertelan secara tidak sengaja.
Kondisi ini dapat memicu infeksi pada area mulut, bibir, maupun gusi. Pada kasus yang lebih parah,tindikLidah dan bibir bahkan bisa menyebabkan gangguan jangka panjang seperti kesulitan berbicara, mengunyah, dan menelan. (*)