Kasus Dugaan Pelecehan Rektor UNM Makassar, Kuasa Hukum: Sulit Ditemukan Unsur di Chat WhatsApp

PESANKU.CO.ID, MAKASSAR -- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan memeriksa sejumlah saksi terkait laporan dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Dr Karta Jayadi.

Pada Senin (1/9/2025), Prof Karta turut hadir memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan klarifikasi. Ia diperiksa selama kurang lebih tiga jam di Mapolda Sulsel.

Kuasa hukum Karta, Dr Jamil Misbach, SH, MH, menyampaikan pemeriksaan kliennya berkaitan dengan percakapan WhatsApp dengan seorang dosen berinisial QD pada 2022. Menurutnya, komunikasi itu berlangsung dua arah dan tidak pernah menimbulkan keberatan dari pihak dosen.

“Dugaan pelecehan seksual sulit ditemukan dalam percakapan tersebut,” ujar Jamil, Jumat (5/9/2025).

Mantan Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Makassar yang kini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPN Peradi itu mengapresiasi langkah cepat Polda Sulsel dalam menangani laporan ini.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya civitas akademika UNM, agar menunggu hasil penyelidikan yang sedang berjalan.

“Proses hukum harus dihormati. Kami meminta semua pihak bersabar menunggu hasil kerja penyidik,” ucapnya.

Sebelumnya, seorang dosen perempuan UNM mengaku telah melaporkan dugaan pelecehan ke Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Rabu (20/8/2025). Ia mengaku kerap dilecehkan oleh Rektor UNM melalui percakapan WhatsApp bernuansa cabul sekaligus porno sepanjang 2022 hingga 2024. Menanggapi itu, Karta membantah telah melecehkan dosennya.

Sementara itu, proses pembelajaran di Universitas Negeri Makassar (UNM) diklaim normal setelah merebaknya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan rektor Prof. Karta Jayadi.

"Semuanya berjalan seperti biasa. Saya juga baru saja ingin masuk berikan mata kuliah lagi ke mahasiswa," ujar Kepala Humas UNM, Dr Burhanuddin, beberapa waktu lalu.(Gilang)