Jelang Weekend, Koramil Tempe Kerahkan Patroli Gabungan Jaga Keamanan Wajo
2 min read
PESANKU.CO.ID, WAJO - Jumat malam biasanya jadi momen rawan di banyak daerah: keramaian meningkat, potensi gangguan keamanan mengintai, dan kesadaran warga kadang menurun. Tapi di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, malam Jumat (24/10/2025) terasa lebih aman. Kelompok patroli gabungan TNI, Komponen Cadangan (KOMCAD), FKPPI, PPM, dan tokoh masyarakat menyisir titik-titik strategis, memastikan situasi tetap kondusif menjelang akhir pekan.
Dipimpin Serka Rahmat Husain dari Koramil 1406-01/Tempe, patroli ini menyasar tempat umum, objek vital, dan kawasan keramaian—lokasi yang jadi magnet aktivitas masyarakat sekaligus titik rawan gangguan kamtibmas. Ini bukan sekadar ronda biasa, tapi strategi preventif mencegah masalah sebelum muncul.
Ada alasan kenapa patroli ini dilakukan menjelang akhir pekan. Jumat malam dan akhir pekan adalah periode di mana mobilitas masyarakat meningkat drastis. Pusat perbelanjaan ramai, tempat hiburan penuh, dan jalanan lebih padat. Potensi kriminalitas—dari pencurian hingga tawuran—juga meningkat.
Dengan menggelar patroli rutin setiap menjelang weekend, Koramil Tempe menciptakan deterrence effect: calon pelaku kejahatan tahu bahwa wilayah ini dijaga ketat. Kehadiran aparat dan masyarakat di lapangan memberikan rasa aman psikologis sekaligus mengurangi peluang terjadinya gangguan keamanan.
Yang menarik dari patroli ini adalah keterlibatan Komponen Cadangan (KOMCAD), program baru Kementerian Pertahanan yang merekrut warga sipil untuk dilatih sebagai cadangan pertahanan negara. Ini adalah kali pertama dalam sejarah Indonesia pasca-reformasi, warga sipil secara resmi dilibatkan dalam sistem pertahanan negara.
Kehadiran KOMCAD dalam patroli kamtibmas menunjukkan bahwa program ini bukan sekadar latihan militer di barak, tapi benar-benar diintegrasikan dalam tugas nyata di lapangan. Mereka adalah jembatan antara TNI dan masyarakat—punya disiplin militer tapi masih punya identitas sebagai warga sipil.
Bersama FKPPI (veteran TNI-Polri) dan PPM (pemuda patriotik), KOMCAD membentuk lapisan pertahanan sipil yang solid. Veteran membawa pengalaman, pemuda membawa energi, dan KOMCAD membawa semangat baru dari warga yang ingin berkontribusi langsung pada keamanan negara.
Serka Rahmat Husain menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga stabilitas wilayah. "Kolaborasi dengan berbagai elemen seperti KOMCAD, FKPPI, dan PPM menjadi wujud nyata semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan tetap aman dan nyaman," ujarnya.
Kata "sinergi" sering jadi jargon kosong dalam rapat-rapat koordinasi. Tapi di lapangan Tempe, sinergi itu nyata: berbagai elemen dengan latar belakang berbeda bergerak bersama untuk satu tujuan. TNI membawa struktur komando, KOMCAD membawa semangat patriotisme baru, veteran membawa kebijaksanaan, pemuda membawa vitalitas, dan tokoh masyarakat membawa pengetahuan lokal.
Kombinasi ini menciptakan sistem keamanan yang tangguh dan fleksibel. Tangguh karena punya kekuatan terorganisir. Fleksibel karena mampu beradaptasi dengan dinamika lokal yang tidak selalu bisa diselesaikan dengan pendekatan formal militer.
Harapannya, kegiatan patroli rutin semacam ini dapat terus berlanjut sehingga masyarakat merasa aman serta semakin meningkatkan kesadaran pentingnya partisipasi bersama dalam menjaga keamanan di wilayah Kecamatan Tempe dan sekitarnya.
Kata kunci di sini adalah "terus berlanjut" dan "kesadaran partisipasi". Patroli yang efektif bukan yang dilakukan sekali untuk dokumentasi, tapi yang konsisten dan menjadi bagian dari budaya keamanan masyarakat.
Tantangannya adalah menjaga momentum. Semangat awal biasanya tinggi, tapi seiring waktu, partisipasi bisa menurun karena rutinitas atau kehilangan motivasi. Dibutuhkan sistem yang jelas: jadwal patroli tetap, rotasi personel yang teratur, dan evaluasi berkala untuk memastikan kegiatan ini tidak berhenti di tengah jalan.
Keterlibatan KOMCAD dalam patroli kamtibmas adalah bukti bahwa program ini bukan sekadar wacana politik atau proyek kertas. Ini adalah integrasi nyata antara pertahanan negara dan keamanan masyarakat.
Jika dikelola dengan baik, KOMCAD bisa menjadi aset strategis bagi daerah. Mereka adalah warga lokal yang sudah terlatih militer, siap dimobilisasi kapan saja, dan punya pemahaman mendalam tentang karakter sosial wilayah mereka. Dalam situasi darurat—baik bencana alam maupun gangguan keamanan—KOMCAD bisa jadi garda terdepan sebelum pasukan utama tiba.(Wan)