Sosial Media
0
News
    Home ADVETORIAL

    Pemkab Asahan Edukasi Pelaku Peternakan terkait Penggunaan Antibiotik untuk Perkuat Keamanan Pangan Hewani

    1 min read


    PESANKU.CO.ID, ASAHAN – Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus memperkuat upaya pengawasan keamanan pangan hewani dengan menggelar Sosialisasi Risiko Residu Antibiotik, bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Peternakan USU. Kegiatan yang dipusatkan di Aula Hotel Antariksa Kisaran, Kamis (13/11/2025), menyasar pelaku usaha, pemangku kepentingan, dan masyarakat sebagai bentuk edukasi menyeluruh tentang bahaya residu antibiotik pada produk hewan.

    Dalam laporannya, drh. Yusnani menjelaskan bahwa keamanan pangan asal hewan merupakan bagian fundamental dari ketahanan pangan nasional dan telah diatur dalam UU No. 18/2012 tentang Pangan, PP No. 86/2019 tentang Keamanan Pangan, serta UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

    Ia menekankan bahwa penggunaan antibiotik pada hewan harus dilakukan secara terukur dan sesuai rekomendasi medis untuk mencegah terbentuknya residu yang dapat mengancam kesehatan manusia, mulai dari risiko resistensi antibiotik, alergi, hingga gangguan metabolisme.


    Bupati Asahan melalui Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. H. Supriyanto, M.Pd., menegaskan bahwa keamanan pangan hewani memegang peran penting dalam pemenuhan nutrisi masyarakat, terutama dari sumber protein hewani yang kaya asam amino esensial.

    Namun, keberadaan residu antibiotik pada produk ternak dapat menurunkan kualitas pangan dan menghambat penyerapan nutrisi oleh tubuh.

    “Karena itu, kami mendorong seluruh pelaku peternakan untuk menerapkan praktik beternak yang bertanggung jawab, menjaga kebersihan kandang, serta memastikan setiap produk hewani yang beredar aman dikonsumsi masyarakat,” tegasnya.

    Melalui sosialisasi ini, Pemkab Asahan berharap edukasi mengenai tata cara penggunaan antibiotik yang benar dapat diterapkan secara konsisten oleh pelaku usaha peternakan. Pemerintah daerah juga mendorong:penguatan pengawasan lapangan,peningkatan literasi keamanan pangan,serta kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri.

    Pemkab menilai bahwa sinergi multipihak menjadi kunci dalam menjaga kualitas produk ternak dan mewujudkan ketahanan pangan daerah yang berkelanjutan.

    Dengan komitmen bersama, Asahan optimistis mampu menghasilkan produk hewani yang aman, sehat, dan berkualitas sebagai fondasi penting pembangunan sektor pangan.(RK)
    Komentar
    Additional JS